Sifat 20 Allah
Ilmu Tauhid (Aqidah/Iman) adalah hal yang paling penting yang harus dipelajari setiap Muslim. Bahkan harus dipelajari lebih dulu sebelum kita mempelajari/melakukan ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan sebagainya. Bagaimana kita bisa tergerak untuk melakukan ibadah jika dalam hati kita tidak ada iman? Bagaimana kita bisa ikhlas dan khusyuk beribadah jika kita tidak tahu/tidak yakin akan Allah dan sifat-sifatNya?
Banyaknya ummat Islam di Indonesia yang menjadi murtad itu karena mereka nyaris tidak mempelajari dan meyakini ilmu Tauhid sehingga akhirnya tidak tahu Sifat-sifat Tuhan yang asli/sejati. Akhirnya mereka menyembah Tuhan yang sifatnya berlawanan dari sifat Allah seperti menyembah 3 Tuhan dan sebagainya.
Pada Ilmu Tauhid ini diasumsikan orang belum memiliki iman yang kuat kepada Allah, apalagi Al Qur’an. Oleh karena itu dalilnya pun yang pertama dipakai adalah dalil Akal/Logika (Aqli). Setelah beriman, baru dalil Naqli (Al Qur’an) dikemukakan. Pada ilmu tentang Iman, maka Akal harus digunakan. Ada pun jika sudah beriman dan mengenai fiqih misalnya kenapa kalau kentut bukan (maaf) pantat yang dibasuh, tapi harus mencuci anggota badan lainnya, maka dalil Naqli (Al Qur’an dan Hadits) yang harus dipakai. Pada Tauhid, Aqli harus dipakai. Pada Fiqih, Naqli yang dipakai.
Karena itulah Allah dalam Al Qur’an juga kerap menggunakan dalil Akal/Logika kepada kaum yang kafir atau imannya masih lemah. Hanya orang yang berakal saja yang dapat pelajaran.
“…Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” [Ali ‘Imran 7]
Allah juga kerap memakai ilmu pengetahuan seperti penciptaan langit dan bumi sebagai tanda bagi orang yang berakal:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” [Ali ‘Imran 190]
“dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.” [Al Jaatsiyah 5]
Lihat ayat Al Waaqi’ah ayat 58 hingga 72. Allah menggunakan logika kepada manusia (termasuk kita yang membaca surat tersebut) agar menggunakan akal kita:
“Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?” [Al Waaqi’ah 58-59]
“Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?” [Al Waaqi’ah 72]
Allah menggunakan logika dan perumpamaan-perumpamaan (Tamtsil/Ibarat) agar orang yang berakal/berilmu meski dia belum beriman jadi berfikir dan beriman kepada Allah.
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” [Al ‘Ankabuut 43]
Baca juga ayat Al Hasyr 21, Al Kahfi 45, Al Kahfi 54, Ar Ruum 58, Az Zumar 27, dsb. Ada 58 ayat lebih tentang perumpamaan yang dikenal sebagai logika analogi.
Contoh perumpamaan itu adalah ayat Al A’raaf 176, Al ‘Ankabuut 41, Al Baqarah 17, Al Baqarah 171, Al Baqarah 261, Al Baqarah 264, dan sebagainya.
Keliru sekali jika ada orang yang menolak sama sekali penggunaan dalil Akal atau Logika apalagi jika itu ditujukan pada orang yang belum atau masih tipis imannya. Karena itu, banyak orang-orang yang dulunya kafir, akhirnya masuk Islam. Bayangkan, bagaimana mungkin orang mau mempercayai Al Qur’an (firman Allah) jika kepada Allah saja dia belum beriman? Karena itulah pendekatan akal digunakan.
Berbagai firman Allah seperti Afalaa Ta’qiluun, La’allakum Tatafakkaruun, Ulil Albaab merupakan perintah Allah pada manusia untuk menggunakan akal atau fikiran termasuk dalam beragama.
Sifat Allah itu banyak/tidak terhitung. Namun seandainya ditulis 1 juta, 1 milyar, atau 1 trilyun, tentu kita tidak akan sanggup mempelajarinya bukan? Seorang ulama menulis 20 sifat yang wajib (artinya harus ada) pada Tuhan/Allah. Jika tidak memiliki sifat itu, berarti dia bukan Tuhan atau Allah. Minimal kita bisa memahami dan meyakini 13 dari sifat tersebut agar tidak tersesat. Setelah itu kita bisa mempelajari sifat Allah lainnya dalam Ama’ul Husna (99 Nama Allah yang Baik)
Sifat-sifat itu adalah:
1. Wujud (ada)
Allah itu Wujud (ada). Tidak mungkin/mustahil Allah itu ‘Adam (tidak ada).
Memang sulit membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Tapi jika kita melihat pesawat terbang, mobil, TV, dan lain-lain, sangat tidak masuk akal jika kita berkata semua itu terjadi dengan sendirinya. Pasti ada pembuatnya.
Jika benda-benda yang sederhana seperti korek api saja ada pembuatnya, apalagi dunia yang jauh lebih komplek.
Selasa, 28 September 2010
SIFAT-SIFAT ALLAH
Diposting oleh Rohman Alous Akour di 01.07 0 komentar
Selasa, 21 September 2010
kegiatan pemilik blog
Senin, September 20, 2010 |
Kali ini saya akan membuat postingan tentang kegiatan saya,,maaf agak melenceng coz,,di suruh buat tugas,, :)
Langsung saja ya,,Kegiatan saya sehari-sehari di my skull karena saya sekolah berasrama,,,jadi banyak kegiatan saya disini, Sekolah saya SMAN 3 UNGGULAN KAYUAGUNG
Pertama saya dari bangun pagi jam 4 (kadang-kadang) hehe, terus mandi dah mandi terus sholat di masjid SYUBAN ARROZI, dah sholat terus makan di DU(Dapur Umum) terus dah kenyang langung balik ke asrama tepatnya kamar 14 :), untuk siap-siap sekolah, dan panggilan untuk sekolah pun telah terdengar (sekbid 2 fendi dan rian :) ) setelah siap dengan perlengkapan ( cak nak kemano be), Saya Langsung keluar asrama berhubung sudah dipanggil, terus bersepatu langsung pergi sekolah,,eits tunggu dulu jangan langsung ke ruang kelas, saya harus pembersihan dulu di zona pembersihan ( Bersih,,bersih ), setelah bertempur di zona pembersihan ( wah perang ni),,,terus langsung ke lapangan upacara untuk apel pagi, XI.IPA 3 lengkap siap,,,Hehehe,,
setelah apel pagi,,barulah masuk ke ruang belajar RKB ( ruang kegiatan belajar ), berhubung saya ipa pelajarn yang di pelajari adalah BIOLOGI,FISIKA,KIMIA,MATEMATIKA (plajaran favorit haha :D ) itu aja pelajarn intinya msih banyak lagi pelajaran yang lain seperti SEJARAH,TINKOM,SENI,BK,MULOK, dan lain2,,
istirahat jam 10 terus pulang ke asrama jam 12 terus langsung sholat dan makan di DU lagi,,,ehm makan lagi :) setelah makan langsung ke kamar 14, untuk istirahat( uuhhh capek ) tidak terasa udah jam 1.30 bell pun berbunya (teeeeeett,,,,,,tteeeeeett, ) langsung deh siap2 untuk pergi ke RKB lagi, belajar pun di mulai, tak terasa bell berbunyi lagi (teeeett,,,teeett) akhirnya pulang juga ke asrama,,ehh jagn dlu langung pulang sholat dulu, sebagai umat islam kita harus wajib sholat 5 waktu Betul :),, setelah itu saya menuju ke asrama untuk istirahat,,dan jam 4 nanti mengikuti ekskul, wah padat ya jadwalnya, senin itu ekskulnya ROHIS(ROHANI ISLAM), Selasa DB(DRUMBAND), Rabu PRAMUKA, Kamis itu ekskul olahraga seperti sepak bola, basket,voli,karate dll, Jum'at itu DB lagi Sabtu tidak belajar cuma pagi senam,sudah senam PASKIBRA(PASUKAN PENGIBAR BENDERA) hbs paskib IB(Izin Berlibur) inilah yang di tunggu-tunggu :) terus pulang ke asramanya minggu sore jam 5 udah harus di asrama,,
Sampe dimana tadi, panjang ya penjelasanya, Oh iya kegiatan, hbis kegiatan Jam 5.50 terus langsung mandi, terus sholat magrib Takbir (allahuakbar):) setela
Diposting oleh Rohman Alous Akour di 01.07 0 komentar
Senin, 20 September 2010
tugas ict
TUGAS UNTUK AKHIR SEMESTER GANJIL
1. BUATLAH BLOG PRIBADI
2. GUNAKAN PROVIDER BLOG
• BLOGGER : WWW.BLOGGER.COM
• WORDPRESS : WWW.WORDPRESS.COM
3. KONTEN ISI MATERI POSTING :
• DATA / BIODATA PEMILIK BLOG
• KEGIATAN PEMILIK BLOG
• ARTIKEL / MATERI BELAJAR
4.DITUNGGU SEBELUM 1 MINGGU SEMESTER GANJIL..
Diposting oleh Rohman Alous Akour di 22.34 0 komentar
kesehatan
Benarkah Menghitung Domba Akan Timbulkan Kantuk?
Ketika mata tak juga mau diajak terpejam, banyak orang yang memilih untuk "menghitung domba" supaya kantuk lekas datang. Diharapkan kegiatan yang monoton itu akan membantu kita untuk terlelap. Namun benarkah cara ini efektif menimbulkan kantuk?
Para ilmuwan dari Universitas Oxford melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Dalam risetnya mereka melibatkan orang-orang yang menderita insomnia dan membaginya dalam beberapa kelompok. Kemudian para peneliti memonitor kecepatan timbulnya kantuk pada partisipan yang sudah dibagi dalam beberapa teknik pemacing tidur.
Rupanya ketika para partisipan penelitian itu mendapat instruksi untuk menghitung domba atau tidak diberi perintah apa pun, mereka justru lebih lama untuk mengantuk. Sebaliknya, ketika mereka diminta membayangkan sesuatu yang menenangkan, seperti pantai, mereka justru 20 menit lebih cepat tertidur.
Para peneliti menduga menghitung domba mungkin justru sangat membosankan, sedangkan membayangkan suasana yang tenang justru membuat tubuh lebih rileks sehingga lebih cepat tertidur.
Dalam penelitian lainnya, para ahli membandingkan orang yang mudah tidur dengan kelompok insomnia. Hasilnya tidak ada perbedaan yang berarti. Orang-orang yang insomnia biasanya membayangkan atau memikirkan sesuatu yang tidak menyenangkan, membuat cemas, lingkungan yang berisik, atau aktivitas yang sudah mereka lakukan di siang hari.
Itu sebabnya para peneliti menyimpulkan, jika Anda ingin cepat terlelap, jangan menghitung domba. Tapi bayangkanlah suasana yang tenang dan menimbulkan rasa nyaman. Mata pun dengan mudah akan terpejam.
Diposting oleh Rohman Alous Akour di 22.20 0 komentar